Jumat, 11 Maret 2011
Selasa, 22 Februari 2011
PUISI
KARYA : RUDI. S
TETESAN DARAH PAHLAWAN
Prajurit berbaris kian bersatu
Langkah kaki kian maju
Semangat juang kian tak henti
Demi bersatu bumi pertiwi
Hanya untaian kata yang bisa terucap
Penuh pengorbanan dan tumpah darah
Darah yang akan mengukir sejarah
Darah yang akan menjadi prestasi
Darah yang akan menjadi saksi nanti
Dihadapan tuhan akan pasti
Kau rela demi nusa dan bangsa
Bundaran peluru telah bersarang di dada
Darah mengalir harum dan lembut
Bukti nyata bagi yang selamat
Tak kau pikirkan jasadmu merintih
Kini tinggal warisan dirimu yang harus dijaga
Demi membela tanah air tercinta
Tanah air Indonesia penuh cerita
Kau rela menapak jalan yang berduri
Jalan yang penuh dengan lika liku diri
perjalanan hidupmu sebagai prajurit bangsa
Prajurit bangsa yang berani dan setia kepada Negara
PUISI
Karya : Rudi.S
SEJARAH
Kubuka tombol handphoneku
Kugerak kearah menu jemariku
Kuklik menu mp3ku
Kupilih intrumentaliaku
Sendu, menyayat hatiku
Ingin kembali kemasa kecilku
Ingin kukembali kemasa remajaku
Masa kecil yang menjadi kenangan
Masa remaja menunjukkan bukti sejarah hidupku
Hal itu tak kan mungkin kembali
Kucoba buka lembaran baruku
Kutilik kembali usiaku
Kubuka sebuah agenda di depanku
Kutulis kata perkata uraian rencana masa depanku.
Sabtu, 12 Februari 2011
BIDADARI
karya: Rudi.S
PUISI
Dikala kutermenung
Sepintas bayangan kulihat wajah cantik melintasiku
Mengenakan mukena hijau
Gemerincing melingkar dimata kakinya
Membuat ku terpesona mendengarnya.
Kuikuti derap langkah – langkah itu
Tanpa ku kedip sedikit bola mataku
Mengejar kepergiannya dari hadapanku
Derap-derap langkahnya semakin cepat
Menambah penasaran ingin mengenalinya.
Bulu – bulu mata yang lentik
Jemari jemari yang indah
Torehan – torehan tinta hitam menghiasi jari jemarinya
Membuat ku merasa tak kuat menahannya
Bidadari dari syurga...
Kenapa kau menghindariku
Hasrat ingin bercinta tak bisa kumunafikan
Tak rela menunggumu terlalu lama
Kutunggu kau dipersimpangan tiga dulu
KHAYALAN
ku kenang malam tanpa bintang
ku raba tanpa rembulan
bintang yang menjadi tanda kenangan
langit yang menjadi saksi kehidupan
bicara tentang kita berdua
asmara yang pernah terajut
jadikan ia bersemi kembali
perlakukan ia seperti bayi
belai ia dengan penuh kelembutan
tatap dengan penuh kehidmatan
sentuhlah ia dengan perlahan dan kemuliaan
ku raba tanpa rembulan
bintang yang menjadi tanda kenangan
langit yang menjadi saksi kehidupan
bicara tentang kita berdua
asmara yang pernah terajut
jadikan ia bersemi kembali
perlakukan ia seperti bayi
belai ia dengan penuh kelembutan
tatap dengan penuh kehidmatan
sentuhlah ia dengan perlahan dan kemuliaan
Hati Yang Terluka
Karya Rudi.s
Puisi
HATI YANG TERLUKA
Sepuluh tahun kita lewati bersama
Pahit dan manis kita rasakan begitu saja
Rakus cinta yang kau makan sendiri
Mendarah daging ditubuh sejati
Egoismu tampak ketika kau lari dariku
Dendam asmara telah membenam didasar hati yang teramat pekat
Dilema cinta yang bergejolak tinggi tanpa henti
Kecantikanmu sungguh menggeramkan hati
Namun kau tak mampu menaunginya kembali
Bibirmu manis tapi tak terkendali
Tubuhmu molek sungguh tak berarti
Nafsu serakahmu kau cari cari
Lebih baik kau musnah di bumi.
Karya Rudi. s
Lonceng Kerinduan
Malam yang menjadi kenangan indah
Kenangan yang tak bisa terlupakan
Kenangan itu kan menjadi sejarah hidup kita
Merajut asmara sempurna
Takkan pernah hilang kan dimakan masa
Kesempurnaan yang tlah terjadi
Takkan bisa terulang kembali
Biarkan hari hari kita menjadi ketenangan
Menunggu saatnya tiba kepangkuan
Sungguh malam itu tak pernah terlintas
Asmara yang selalu kuidamkan
Kenyataan yang muncul dan bersemi
Penyatuan cinta dan asmara
Merangkai bak kelopak bunga mawar mekar
Cinta yang tak pernah terlupakan
Menjadi kenangan kita berdua kelak.
PENGORBANAN
karya: Rudi.s
Puisi
Rupamu bagai rembulan purnama
Memandangmu menengkan Qolbu
Butiran-butiran kata yang terucap
Menambah kewibawaan piawanmu
Engkau bak cahaya rembulan lima belas
Menerangi alam gelap buta
Membawa kedaerah yang baru
Menuju jalan kebenaran
Seratus tahun kau lewati begitu saja
Usiamu kau habiskan tuk mengabdi
Hanya sedikit kesal
Tapi tak pernah kau ambil hati
Mendidik suatu bakat dan kesenangan
Mengajar A sampai Z merupakan kebiasaan
Mulut berbusa tak terasa
Demi kepahaman anak anakmu.
Pengorbanan yang kau usung tinggi
Berbekal ketulusan dan keikhlasan
Menggores tinta di atas kertas
Menggapai dunia menjadi pintar.
UNTAIAN SIHIR
karya rudian.s
Puisi
UNTAIAN SIHIR
Kumainkan ujung pulpenku
Bergerak terus melaju ke dalam tiap barisnya
Kuukir tinta ini dengan ukiran yang menarik lagi indah
Jadilah ia sebuah untaian untaian kata
Yang membentuk suatu kalimat.
Kalimat- kalimat yang memiliki makna
Makna yang kan membentuk arti
dalam setiap rangkaian kata-kata itu sendiri
terlihat sederhana tapi menimbulkan kebermaknaan
terlihat kaku tapi luas untuk dianalisis
ukiran ukiran itu membuat peminat penasaran
membaca dan ingin lagi menggerakkan bola matanya ke depan
kelembutan makna yang dimainkan
membuat orang tersentuh ingin jadi manusia
terkadang mengiris hati bagai diiris sembilu
mengingat terus menerus akan hal itu dengan ironi tutur bahasanya
tak terduga kamu punya daya pikat bagi manusia yang begitu besar
kamu masuk pada siapapun
kau tak pandang bulu
miskin, kaya, lelaki, perempuan
kenalilah kata itu dengan lembut
akrabkan dirimu dengan untaian-untaian indah itu
ia adalah buatanmu sendiri
tapi berhati hatilah dengan untaian itu.
SAHABAT
karya: Rudi.S
SAHABAT
Desir angin mengayun gelombang
Mendayu suara meniti angkasa
Buih air berkejar-kejar
Alunan gelombang menghempas diri.
Nyiur melambai di tepi pantai
Pucuk merekah menjulang tinggi
Irama air terdengar lembut
Camar bermain sambil bernyanyi
Layar bahtera tersusun rapi
Merayap rayap di muka air
Menerpa menerjang ombak di tendang
Terbidik orang bersorban putih
Melatih kesetiaan amanah diri
Menjaga ciptaan sang tuhan
Tertancap kokoh rimbunan bakau
Ribuan binatang hinggap di sana
Hijau daun terpandang jelas
Merangkul gembira bersama kawan
Surat Buat Adik
SURAT BUAT ADIK
Adik…kau tak paham dengan semua ini
Lihat saja dari apa yang ku tunjukkan kepadamu
Kau kan paham jika kau sudah besar kelak
Pasti rindu kau dengan pengalaman ini
Adik… dengarkan dari apa yang kuujarkan kepadamu
Tapi jangan bertanya dari apa yang kubicarakan
Percuma jika pun kau bertanya
Tak berguna ku kan menjawabnya
Adik tak bakal mengerti dari apa yang kuujarkan
Adik... ikuti arahanku
Jangan pernah kecewakanku
Ku tau mana yang benar
Dan kutau pula mana yang salah
Ku tak rela adik terjerumus
Adik... jangan coba membangkang dari ujaranku
Ku tau itu benar, tapi itu bukan kebenaran!
Jangan kuasai dirimu dengan keangkuhanmu
Ingatlah kata-kata ku dulu!
Adik... jangan kau merasa tersinggung
Dari kata-kata ku kemarin
Kusayang pada adik
Sungguh kurindu pada celotehan-celotehanmu
Adik... sungguh kutau bahwa adik memang pintar
Tapi jangan jadikan kepintaranmu membohongi orang disekelilingmu
Kutau kau sungguh terampil, tapi jangan jau jadikan terampilmu itu menyiksa orang lain
Adik... sekarang kau sudah cukup besar
Kau mampu membedakan baik dan buruk
Seperti apa yang ku pernah bilang ketika dulu
Kau pasti paham dengan kondisi dulu dan sekarang
Adik… kuucapkan selamat! Sebagai empatiku padamu
Kau ikuti kata-kata dan sikapku dulu
Walau sedikit melenceng dari yang sebenarnya
Walau itu membuatmu sedikit tertekan
Itulah arti kehidupan sebenarnya
Adik…. Sekarang kau tlah berhasil
Tolehlah wajahku yang keriput ini
Ku yang slalu membuatmu marah
Sekarang ku tak berdaya lagi
Giliran adik yang mampu memberi nasehat kepadaku
Mungkin ku banyak melakukan kesalahan dalam mengabarimu
Jangan sungkan kau mengabariku jika hal itu benar salah
Ku rindu dengan celotehan-celotehanmu
Ajari aku dengan kebijaksanaanmu
Ajari aku dari ilmu yang kau peroleh
Biar daku takkan tersesat slamanya
Itulah arti hidup sebenarnya.
sembilu lisan
Karya Rudi S
SEMBILU LISAN
Lisan kurang ajar
Menusuk bagai sembilu
Berkhianat pada diri sendiri
Merasa menang tapi kalah
Berwibawa sedikit geli
Tak mau kenal dengan keadaan sendiri
Bersabar tiada kunjung henti
Bergembira dengan terpaksa
Bicara yang tak menentu
Tiada sadar dengan situasinya
Bangsat sekali prilakumu
Terlalu kau bertindak
Jauh sekali kau dengan kebenaran
Sungguh kasihan prilakumu
Membuat orang merasa kesal
Sungguh bangsat tindakkanmu.
ibuku
karya: Rudi.S
IBUKU
Semangatmu seperti baja
Keringatmu menjadi kekuatanku
Urat tanganmu biru keluar
Tapi engkau tak pernah pamrih.
Hatimu tulus bagai air mengalir
Bermain dengan pekerjaan keras
Tulus ikhlas prinsip hidupmu
Demi kebahagiaan permata hatimu.
Perantaramu ku lahir
Seribu helai benang tlah robek terputus
Semburan darah yang memancar
Merintih meraung nafas keluar.
Pucat pasi raut wajahmu
Lemah kaku tak berdaya
Senyummu keluar terlihat manis
Melawan sakit sedikit gembira.
Istirahatmu selalu kuganggu
Jeritan keluar dari tekakku
Memecah kesunyian malam
Kau sapih aku dengan sempurna
Sedikit ngeluh dari cakapmu.
Sungguh kau makhluk tuhan yang sempurna
misteri subuh
karya : Rudi. S
PUISI
Udara subuh menusuk pori poriku
Karyawan karyawan Tuhan telah Terbangun
Dari dunia mimpi yang panjang
Ramai pekikan orang merangsang hati
Seakan terompet israfil berbunyi kembali.
Rabu, 02 Februari 2011
Senin, 31 Januari 2011
ale-ale ketapang: puisi
ale-ale ketapang: puisi: "Antara Dua Sisi ketika siang ditelan malam muncul suara jengkrik yang menggoda bergandeng bersuka cerita menertawakan manusia yang kelela..."
puisi
Antara Dua Sisi
ketika siang ditelan malam
muncul suara jengkrik yang menggoda
bergandeng bersuka cerita
menertawakan manusia yang kelelahan
tubuh terkulai tak berdaya
bunyi tabuh hampir tak terdengar
tak terlihat tapi terawat
dari mimpi mimpi panjang
menghayati ayat ayat bernari
suara suara malaikat yang berdendang
menyanyikan lagu lagu Tuhan
memberi peringatan kepada temannya
waspada dalam mimpi mimpi panjang
suluh suluh api kan terus menghampiri
memecah kesunyian malam yang mencekam
menawarkan kelezatan, kemanisan hidangan
tiap penjuru sajian terhidang
membohongi manusia yang lupa
lalai dari ajaran Tuhan
kesunyian malam menghanyutkan
imingan imingan iblis kan menggoda
fatamorgana dunia slalu ditawarkan
pada manusia yang larut cinta dunia
muncul suara jengkrik yang menggoda
bergandeng bersuka cerita
menertawakan manusia yang kelelahan
tubuh terkulai tak berdaya
bunyi tabuh hampir tak terdengar
tak terlihat tapi terawat
dari mimpi mimpi panjang
menghayati ayat ayat bernari
suara suara malaikat yang berdendang
menyanyikan lagu lagu Tuhan
memberi peringatan kepada temannya
waspada dalam mimpi mimpi panjang
suluh suluh api kan terus menghampiri
memecah kesunyian malam yang mencekam
menawarkan kelezatan, kemanisan hidangan
tiap penjuru sajian terhidang
membohongi manusia yang lupa
lalai dari ajaran Tuhan
kesunyian malam menghanyutkan
imingan imingan iblis kan menggoda
fatamorgana dunia slalu ditawarkan
pada manusia yang larut cinta dunia
Langganan:
Postingan (Atom)